BANG ANCIS - Adakah yang masih ingat dengan kontes seo Astaga.com Lifestyle on the Net? Google hari ini sudah seperti profesor. Pintar, tahu segalanya, dan tidak mudah dibohongi. Tapi coba putar waktu ke belasan tahun silam.
Saat itu Google lebih mirip anak SMA yang masih polos. Momen itulah yang membuat para veteran internet tersenyum geli saat mengenang kontes seo Astaga.com Lifestyle on the Net, sebuah pertarungan digital yang epik pada masanya.
Perang Brutal Blogger di Kontes SEO
Ini bukan pertarungan semalam. Para petarungnya adalah blogger dan ahli web dari seluruh penjuru negeri. Mereka dikurung dalam sebuah arena tak terlihat selama 94 hari penuh.
Bersenjatakan keyboard, mouse, dan koneksi internet yang sering putus-nyambung, mereka saling sikut untuk sebuah tujuan yang sangat jelas: menjadi nomor satu di mata Google.
Panggungnya adalah portal Astaga.com, sebuah nama besar di jagat hiburan dan gaya hidup saat itu. Gong pertanda perang dibunyikan tepat pada 30 November 2009. Dan pertarungan sengit itu baru berakhir pada 3 Maret 2010. Siapa yang paling kuat bertahan di puncak, dialah yang berhak menyandang gelar juara.
Bukan Sekadar Uang, Tapi Gengsi Bernama Javelin!
Lupakan hadiah uang tunai jutaan rupiah. Itu memang menggiurkan, tapi bukan magnet utamanya. Yang menjadi incaran para gladiator digital ini adalah barangnya.
Juara pertama akan membawa pulang sebuah Netbook HP Mini Note hitam. Di era itu, memiliki netbook adalah sebuah kemewahan. Benda kecil yang bisa dibawa ke mana-mana untuk online, sebuah simbol kebebasan digital.
Di kursi juara kedua dan ketiga, hadiahnya lebih dahsyat lagi: Blackberry Javelin dan Gemini! Ini bukan sekadar telepon. Ini adalah status sosial. Suara notifikasi BBM-nya adalah musik paling merdu bagi anak muda saat itu.
Bisa pamer PIN BB adalah sebuah kebanggaan yang luar biasa. Para peserta rela begadang berbulan-bulan demi bisa menenteng ponsel dengan keyboard QWERTY yang khas itu.
Tentu, uang tunai tetap menjadi pelengkap yang manis. Total belasan juta rupiah dibagikan. Bahkan ada hadiah hiburan berupa tiket ke Waterbom. Sebuah paket komplit: dapat uang, dapat gadget keren untuk bergaya, dan dapat tiket liburan. Astaga.com tahu betul cara membuat semua orang bersemangat.
Jurus Pamungkas di Era Google Masih Polos
Bagaimana cara mereka bertarung di arena Google yang masih lugu? Tentu dengan jurus-jurus yang kini dianggap "terlarang". Strategi paling dasar adalah menjejali artikel dengan kata kunci.
Frasa "Astaga.com Lifestyle on the Net" ditulis berulang-ulang, di atas, di tengah, di bawah, sampai kadang tulisannya jadi aneh dibaca. Tapi Google saat itu suka. Lalu ada senjata andalan bernama "backlink". Para peserta menyebar tautan situs mereka secara membabi buta.
Di kolom komentar blog orang lain, di tanda tangan forum Kaskus, di direktori web, di mana pun celah itu ada. Prinsipnya sederhana: kuantitas di atas kualitas. Semakin banyak tautan yang disebar, Google akan menganggap situs itu semakin penting. Sebuah logika sederhana untuk mesin yang juga masih sederhana.
Setiap hari adalah perjuangan. Peringkat bisa naik turun dalam hitungan jam. Hari ini di halaman satu, besok bisa terlempar entah ke mana. Semua orang saling intip, saling contek strategi, dan saling serang. Sebuah pertarungan yang melelahkan, tapi juga penuh adrenalin dan pelajaran berharga.
Kini, semua itu tinggal cerita. Teknik-teknik SEO brutal itu sudah masuk museum digital. Netbook sudah menjadi barang langka. Blackberry tinggal kenangan manis. Astaga.com pun sudah lama beristirahat.
Tapi semangat dari 94 hari yang menegangkan itu tidak akan pernah hilang. Ia menjadi bagian dari sejarah, sebuah babak penting dalam pendewasaan komunitas digital di Indonesia.
Kontes itu bukan hanya tentang SEO, tapi tentang jejak sebuah generasi yang ikut membentuk dunia digital yang kita nikmati hari ini. Salam blogger jadul!***
