Cinta Tak Harus Memisahkan

"Cinta tak harus memisahkan". Ungkapan ini pernah saya tulis sebagai status di facebook beberapa waktu silam. Kapan persisnya saya lupa, tapi yang pasti masih di jamannya pak SBY berkuasa. Ungkapan ini sebenarnya isi hati saya waktu saling berebut "kue", ketika peluang saya semakin keruh dan menipis.

Berebut kue ini secara damai, bukan anarkis seperti demo sopir taksi belakangan ini. Mereka memang harus berebut kue, tapi caranya salah. Jangan pesaingnya dikambinghitamkan. Apalagi aplikasi online taxinya. Itu modernisasi, bung. Berbenahlah. Ikuti arus jaman itu perlu. Yamaha semakin di depan, kenapa setia di belakang? Jaminkan keamanan, keuangan juga jangan sampai mencekik, bisa bisa pindah ke lain hati kuenya.
cinta tak selamanya harus memiliki
Uppss.. kembali ke taufik... Ungkapan Cinta Taķ Harus Memisahkan ini sebenarnya masih saudara satu bapak dengan ungkapan "Cinta Tak Harus Memiliki". Namun, ungkapan ini lebih dari sekedar ungkapan menghibur diri dari kekecewaan. Ungkapan yang kita teriakan dalam kepedihan dan kegagalan sembari menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Sementara ungkapan saya di atas lebih condong pada sebuah keputusan ketika melihat kenyataan si dia sudah berdua (bukan berbadan dua, ya?). Ini pilihan yang mesti diambil agar tidak ada yang tersakiti.

Singkat kata singkat cerita, jika ingin gebetan hidup bahagia, janganlah diusik. Kalau memang doi masih sendiri bolehlah. Lain cerita kalau sudah dimiliki orang. Jangan karena cinta itu buta kita lantas mati-matian berusaha agar memiliki si dia. Jangan! Karena mengakhiri hubungan orang lain itu tidak baik. Kecuali ada kesepakatan antara 3 hati. Tapi pilihan ini tidak mungkin. Konyol namanya.

Jangan pula merasa hanya kita satu-satunya orang yang sanggup membuat si dia bahagia. Kalau kenyataannya doi sudah bahagia dengan pasangannya yang sekarang, yah kita doakan saja biar langgeng... Betul??

Ayo cuci muka sana...! Dasar Perompak!
Belanja Celana Boxer Cowok dan Cewek
LihatTutupKomentar
Cancel