BANG ANCIS - Empat tahun lebih Zinedine Zidane menepi. Sejak meninggalkan kursi panas Real Madrid pada 2021, namanya terus menjadi bisik-bisik di bursa transfer pelatih elite dunia. Kini, penantian panjang itu sepertinya akan segera berakhir dengan sebuah klimaks yang sudah lama diimpikan.
Zidane, sang maestro lapangan tengah, dikabarkan sudah mencapai kesepakatan untuk menukangi Tim Nasional Prancis. Mimpinya untuk melatih Les Bleus, tim yang dibawanya menjadi juara dunia sebagai pemain, disebut-sebut akan terwujud setelah Piala Dunia 2026. Namun, jalan menuju takhta itu ternyata tidak selurus yang dibayangkan.
| Gambar dari Pixabay |
Penantian Sang Maestro
Zidane seolah bertapa. Ia menikmati hidup di luar lapangan hijau yang penuh tekanan, meski tawaran datang silih berganti. Klub-klub raksasa Eropa, dari Manchester United hingga Juventus, semua pernah dikaitkan dengannya, namun ia tetap bergeming.
Bukan karena ia kehilangan gairah. Zidane hanya menunggu satu panggilan, satu pekerjaan yang benar-benar diinginkannya. Kesempatan untuk memimpin negaranya sendiri adalah puncak karier yang ia dambakan sejak lama.
Empat Tahun Menepi
Sejak era keduanya di Real Madrid berakhir, Zidane konsisten menolak berbagai pinangan. Ia pergi dari Madrid dengan kepala tegak, setelah mempersembahkan rentetan gelar bergengsi, termasuk tiga trofi Liga Champions berturut-turut. Waktunya dihabiskan bersama keluarga, jauh dari sorotan media dan strategi di pinggir lapangan.
Banyak yang mengira ia akan cepat kembali, namun Zidane membuktikan dirinya adalah pribadi yang sabar. Ia tidak mau mengambil pekerjaan hanya demi sebuah status. Baginya, proyek yang dijalani harus memiliki ikatan emosional yang kuat, dan tidak ada yang lebih kuat dari ikatan dengan tanah airnya.
Impian Sejak Lama
Keinginan Zidane untuk melatih timnas Prancis bukanlah rahasia lagi. Dalam beberapa kesempatan, ia secara terbuka menyiratkan bahwa posisi tersebut adalah tujuan utamanya. Ia ingin mengikuti jejak para pendahulunya, termasuk mantan rekan setimnya, Didier Deschamps.
Momen itu pun sepertinya tiba. Kontrak Deschamps yang akan berakhir setelah Piala Dunia 2026 menjadi pintu gerbang bagi Zidane. Semua elemen tampak menyatu, membentuk sebuah takdir yang tak terelakkan bagi sang legenda.
Jalan Menuju Clairefontaine
Kabar kesepakatan antara Zidane dan Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) berembus kencang dalam beberapa hari terakhir. Media-media Eropa, mengutip sumber tepercaya, melaporkan bahwa kesepakatan lisan sudah terjalin. Zidane akan menjadi suksesor Deschamps begitu perhelatan akbar di Amerika Utara usai.
Namun, di tengah kepastian yang tampak jelas, sebuah kerikil kecil tiba-tiba muncul. Sebuah pernyataan dari orang nomor satu di FFF membuat publik sedikit menahan napas.
Kesepakatan di Balik Layar
Menurut berbagai laporan, penunjukan Zidane sebagai pelatih Prancis berikutnya sudah hampir final. Jurnalis spesialis transfer Fabrizio Romano bahkan memberi sinyal kuat bahwa 2026 akan menjadi tahun kembalinya sang maestro ke dunia kepelatihan. Era baru Les Bleus di bawah komando Zidane sudah terbayang di depan mata.
Para penggemar pun bersorak. Mereka membayangkan kombinasi pemain bintang Prancis saat ini dengan kejeniusan taktik Zidane akan melahirkan sebuah kekuatan yang menakutkan di kancah sepak bola dunia.
Rem Tangan Federasi
Di saat euforia memuncak, Presiden FFF Philippe Diallo tiba-tiba angkat bicara. Ia seolah menarik rem tangan, meminta semua pihak untuk bersabar dan menghormati Didier Deschamps yang masih menjabat. Diallo menegaskan bahwa belum ada keputusan final yang diambil.
"Banyak hal tak terduga bisa terjadi," ujarnya, seolah memberi isyarat bahwa jalan Zidane belum sepenuhnya mulus. Pernyataan ini sontak mendinginkan suasana, mengubah kepastian menjadi penantian yang menegangkan hingga Juli 2026. Akankah takdir Zidane menukangi Prancis tetap terwujud? Waktu yang akan menjawabnya.
#ZinedineZidane #TimnasPrancis #SepakBola

