Narsis Biasa vs. Narsistik (NPD): Kenali Bedanya Biar Gak Salah Judge!

BANG ANCIS - Pernah lihat teman yang sedikit-sedikit posting foto? Setiap sudut kafe jadi latar. Setiap pencapaian, sekecil apa pun, jadi status.

Langsung kita berbisik: "Dasar narsis!". Eits, tunggu dulu. Jangan-jangan kita salah kaprah. Bisa jadi itu narsis biasa, bukan gangguan narsistik.

Gambar Ilustrasi Artikel Gambar dari Pixabay

Membedah Panggung Media Sosial

Dunia sekarang memang panggung. Media sosial adalah sorot lampunya. Wajar jika orang ingin tampil. Ingin dapat tepuk tangan.

Sekadar Butuh Pengakuan

Orang yang narsis biasa itu sebenarnya sederhana. Ia butuh validasi. Butuh pengakuan bahwa ia eksis. Like dan komentar itu ibarat vitamin untuk egonya.

Mereka mungkin sedikit pamer. Mungkin agak fokus pada diri sendiri. Tapi, coba colek sedikit. Mereka masih punya empati. Masih bisa merasakan apa yang orang lain rasakan.

Ego yang Rapuh, Bukan Kosong

Di balik pamer itu, bisa jadi ada rasa insecure. Mereka butuh penguatan dari luar. Tapi intinya, mereka masih punya koneksi dengan realitas dan perasaan orang lain. Mereka tidak melihat orang lain sebagai alat.

Setelah dapat pujian, mereka senang. Hidup berlanjut seperti biasa. Tidak ada drama berlebihan jika pujian itu tidak datang.

Ketika Narsis Menjadi Racun

Lain cerita dengan pengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD). Ini bukan soal hobi. Ini soal gangguan jiwa. Bedanya bagai bumi dan langit.

Topeng Megah di Atas Kekosongan

Pengidap NPD punya rasa superioritas yang dibuat-buat. Mereka merasa paling hebat, paling penting. Tapi itu semua topeng untuk menutupi kekosongan di dalam.

Ego mereka bukan sekadar rapuh, tapi bolong. Mereka butuh pasokan pujian konstan untuk bernapas. Tanpa itu, mereka bisa hancur lebur.

Empati yang Hilang Total

Inilah pembeda utamanya: empati. Pengidap NPD tidak punya itu. Mereka melihat orang lain sebagai pion. Sebagai pemuas kebutuhan mereka.

Mereka ahlinya manipulasi dan gaslighting. Jika Anda mengkritik, siap-siap diserang habis-habisan. Karena bagi mereka, kritik adalah ancaman eksistensial. Mereka tidak pernah salah.

Jadi, sebelum gampang melabeli orang, lihat lebih dalam. Apakah ia hanya seorang pencari perhatian di panggung digital? Ataukah seorang pemain drama yang memanipulasi semua orang di sekitarnya? Bedanya tipis, tapi sangat menyakitkan.



#KesehatanMental #Narsistik #Kepribadian

Belanja Celana Boxer Cowok dan Cewek
LihatTutupKomentar
Cancel