Doa di Sidang MPR 2016, Doa Kok Ngono?

Sudah nonton videonya di youtube, atau sudah baca isi doanya? Bagaimana tanggapan anda? Kalau saya, namanya juga doa, ya suka tidak suka harus diaminkan. Urusan dikabulkan atau tidaknya itu bagiannya Tuhan, yang penting proposal sudah diajukan. Tentang doanya, meski lisan, isi doanya cukup bagus... cukup mewakili sikon NKRI. Saya sangat setuju dan saya justru ikut mengaminkannya.

Sayangnya, banyak orang justru mengharapkan lalu berusaha mengarahkan doa ini sebagai sindiran buat Jokowi dan Ahok. (doa koq ngono?) Mereka yang mengaminkan doa tersebut "sebagai sindiran" terlihat begitu bernafsu karena hanya memakai sample situasi dan kondisi negara 2-3 tahun belakangan. Padahal jauh sebelumnya sikon negeri ini memang begini. Sama saja, hama hama poi, hama hen'an dan podo wae.
Wanita berdoa
image source ambirkelo.wordpress.com
Tapi, meski begitu kita mesti memberikan aplaus buat mereka yang mengaminkan doa kemarin "sebagai sindiran", karena nafsu menghajar Jokowi dan Ahok tersalurkan. Mungkin saja doa-doa lain bertema serupa bakal hadir lagi besok lusa mengingat PDIP sudah terang-terangan menyatakan dukungan buat Ahok dan Djarot di Pilkada DKI 2017 nanti. SARA bakal meledak!!

Akh sudahlah... buat yang belum membaca dan mendengar doa politisi Gerindra di Sidang MPR 2016 kemarin silahkan pantengbeberapa bait doa di bawah ini...
“Seperti mata pisau yang hanya tajam ke bawah, tapi tumbuh ke atas sehingga mengusik rasa keadilan bangsa ini. Wahai Allah, memang semua penjara overcapacity tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan karena kejahatan seperti diorganisir ya Allah.
Kami tahu pesan dari sahabat Nabi Nuh bahwa kejahatan-kejahatan ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat tapi karena orang-orang baik belum bersatu atau belum mempunyai kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan yang baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan itu.
Biarlah kehidupan ekonomi kami, Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri. Tapi hari ini, sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi. Lihatlah Allah. Bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa kami. ya rabbal alamin.
Kehidupan sosial budaya, seperti kami kehilangan jati diri bangsa ini, yang ramah, yang santun, yang saling percaya. kami juga belum tahu bagaimana kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa ini kalau suatu ketika bangsa lain menyerang bangsa kami. Ya rahman ya rahim tapi kami masih percaya kepadaMu, bahwa kami masih menadahkan tangan kepadamu artinya engkau adalah Tuhan kami, Engkau adalah Allah YME. 
Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat.
Di mana-mana rakyat digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi. Di mana-mana rakyat kehilangan pekerjaan Allah di negara ini rakyat ini outsourcing, tidak ada jaminan kehidupan mereka. Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat.
Hari ini di Kota Medan di Sumut, 5000 kepala keluarga sengsara dengan perlakuan aparat negara. Allah lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan. Allah kalau ada mereka yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka ya Allah. tapi kalau mereka tidak brtaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negara ini Ya Allah..
 Doanya bagus, hanya harapan pengaminnya itu loh.... koq ngono?
Belanja Celana Boxer Cowok dan Cewek
LihatTutupKomentar
Cancel