Perempuan Penyapu Halaman, Pepih Nugraha

Perempuan Penyapu Halaman Pepih Nugraha

Kebiasaan Membaca Novel

Soal membaca, terutama membaca cerita, seingat saya sejak duduk di bangku sekolah dasar saya sudah melakoninya. Bahkan kunci pintu ruangan perpustakaan sekolah saya yang menyimpannya. Banyak cerita karangan penulis-penulis terkenal pada jaman itu saya baca. Yang masih teringat dengan jelas kisah Putri Srimaya karya R. Lubis Zamakhsyari.

Ada juga novel terjemahan Mesin Waktu (Time Machine karangan H. G. Wells) yang membangunkan daya hayal. Novelnya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Bumi Manusia juga pernah saya lahap. Hanya untuk saat ini jangan lagi ditanya jalan ceritanya. Saya sudah lupa semuanya.

Oh ya, ada satu lagi novel lama yang terlintas dalam bayangan. Nuku Pahlawan Tidore karya Sudharma KD. Ceritanya lumayan keren karena bercerita seputar masa-masa kecil Nuku, sosok pahlawan yang mengalahkan Belanda. Sebenarnya masih banyak buku cerita yang saya baca hanya sudah hilang dari ingatan.

Membaca Sastra Online

Kalau untuk baca membaca sastra di dunia internet, saya cukup senang karena di kompas.id tersedia rubrik khusus untuk sastra. Banyak koleksi cerita baik cerita panjang maupun cerita pendek. Semua bisa kita lahap dengan gratis. Rubrik Sastra Kompas ini kemudian menjadi salah satu tempat mangkal saya selain beberapa blog sahabat yang selalu dan always menyuguhkan cerpen berbagai genre di setiap harinya.

Sebenarnya salah satu subdomain dari blog ini juga pernah saya jadikan tempat mengoleksi karya sastra terutam cerpen dan puisi. Hanya karena terdeteksi sebagai konten salinan oleh Mbah Google, saya lalu membunuh subdomain ini. Kalau mau intip versi blogspotnya silahkan main ke Kliping Sastra ya.

Sinopsis Perempuan Penyapu Halaman

Masih seputar novel dan cerpen. Saat ini saya sedang serius mengikuti sebuah cerita bersambung yang tayang setiap hari di facebook. Penulisnya adalah Kang Pepih Nugraha, dedengkot Kompasiana. Judul ceritanya yah seperti judul tulisan ini: Perempuan Penyapu Halaman.

Kisah dalam cerita bersambung karya Kang Pepih ini cukup greget dan membuat penasaran. Ini terbukti dengan antusias pembaca yang setia menunggu episode demi episode setiap harinya. Terlambat sedikit saja atau lupa mengupdate, Kang Pepih langsung kena marah dari penggemar setia cerita ini.

Cerita yang diangkat dalam cerbung ini cukup unik. Seorang laki-laki waras mencintai dengan tulus seorang perempuan gila dan lupa ingatan. Namanya Sofiah. Karena kebutuhan ekonomi, perempuan ini merantau ke kota meski pada akhirnya dijebak untuk melayani pria-pria hidung belang. Dia lalu setres dan gila, lalu diantar orang kembali ke kampung halamannya di Malausma, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Di sana dia dipasung oleh orang tuanya karena tidak mau menanggung malu.

Suatu hari datanglah Hamdani, teman masa kecil Sofiah yang ingin melamarnya dan bertekad mengobati sakit ingatan yang diderita Sofiah. Mereka akhirnya menikah, lalu Sofiah dibawa ke sebuah dangau untuk memulai terapi penyembuhan tradisionalnya. Dangau ini cukup bersejarah dan menyimpan kenangan bagi keduanya. Di dangau ini, 6 tahun yang lalu Sofiah dengan ikhlas memberikan keperawanannya pada Hamdani. Oh my god!

Meski berbalut cinta (yang tidak biasa), kisah Hamdani dan Sofiah yang rencananya akan dibukukan ini berisi banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Mulai dari filsafat, psikologis, romantika, pengorbanan dan lainnya. Saat ini cerita Perempuan Penyapu Halaman sudah terbit sebanyak 44 episode. Jalan ceritanya semakin greget dan memancing emosi pembaca karena kehadiran Dianti yang menaruh hati pada Hamdani, dan Cantaka, seorang dokter jiwa yang jatuh hati pada Sofiah.

Makin seru saudara dan saudari sekalian. Kalau teman-teman penasaran ingin "memamahbiak" juga cerita ini, langsung saja main ke lapaknya Kang Pepih di facebook. Nama akunnya Pepih Nugraha II.

Ya sudah. Sekian dulu.

Belanja Celana Boxer Cowok dan Cewek
LihatTutupKomentar

23 Komentar

  • Topik Irawan 25.1.21
    Desa di Majalengka atau di Tasik nih?
  • Intan Sudibjo 25.1.21
    hmm diculik kemari yahh kontennya yg dari Facebook hahaha... judulnya menarik buat dibaca, pun isinya juga
  • Parpining XYZ 26.1.21
    Ceritanya mantul kang
  • Mbul Kecil 26.1.21
    baca sekilas tentang garis besar si gila...aku jadi tetingat saat SMa dulu aku juga sempat nyerbung temanya tentang gadis kurang waras tapi disukai anak yang sering main dengannya...setema..tapi beda alur sama yang ini bang ancis...klo yang ini ada percintaan dengan dokter rsj juga ya..klo ceritaku dulu ga sampai masuk rsj sih hihi..sayang ceritaku mangkrak di tengah jalan blom sempet takterusin...kok kapan kapan pengen kulanjutkan ya hahahhahaha
  • dear anies 26.1.21
    wahhhh hebat tu. dah ada 44 episode rupanya��������
  • Mutiara Hapsari 26.1.21
    Dulu juga suka baca novel, sekarang mulai jarang karena sok sibuk. Ini perempuan penyapu halaman lihatnya di kompas.id ya? Kalau gak baca dg saksama mungkin tadi aku bakal nyari di wattpa*d ehehehe
  • Ursula Meta Rosarini 27.1.21
    Wahh mesti telaten ini kalau mau ngikutin semua episodenya ya mas, tp sepertinya ceritanya memang akan semakin menarik setelah kehadiran Dianti dan Cantaka, makin rumit nanti jadi cinta banyak segi hahaha
  • celotehnur54 27.1.21
    Rugi saya tidak mengikuti cerbung Perempuan Penyapu Halaman karya Kang Pepih ini. Terima kasih telah berbagi kisah, Bang Ancis. Salam kenal dari saya.
  • fanny_dcatqueen 28.1.21
    Ya ampun aku langsung cari FB nya mas, ntr pasti aku baca :D. Udah banyak bangetttt ya eps nya, tp gpp lah, aku slalu suka buku bersambung gini, apalagi kalo memang seru.

    Samaaa kita, zaman sekolah aku juga paling suka masuk perpustakaan. Bisa tahan Berjam jam di sana hanya utk baca buku. Rumahku sendiri ada perpustakaan pribadi utk nyimpen semua koleksi buku2 ku :D. Buku udah kayak obat jiwa, sehari aja ga baca, rasanya ada yg kurang :)
  • abesagara 29.1.21
    Sepertinya menarik nih cerbungnya Pepih Nugraha. Ini masih on going kan yah cerbungnya, aku bacanya nanti kalau bukunya sudah jadi deh 😁. Gakmau nunggu-nunggu soalnya, pengennya baca langsung tamat, hahaha.
    • Bang Ancis 30.1.21 ✖
      Hahahahaa.. masih berlangsung nih.. hanya akir2 ini Kang Pepih suka lupa-lupa nulis, kadang ditagih baru dia nulis, hahahaa
  • Martin Karakabu 30.1.21
    Ternyata tidak hanya warna kulit yang berbeda, selera kita pun beda ama kwkwk, novel online, mama yo, mata su pening dengan belajar online jadi kita baca novel Mira W saja kwkkw..

    Bercanda ama

    Terima kasih atas rekomendasinya ama. salam sehat ama..
Cancel