Dimana-mana istilah Love is blind atau cinta itu buta sudah lumrah terdengar. Banyak insan yang ngeyel membela pilihan hatinya ketika ditegur. Mereka beralasan kalau cinta itu buta, sah-sah saja pilihannya. Seburuk apapun pribadi seseorang yang kita cintai tidak lagi menjadi bahan pertimbangan. Pokoknya sudah cinta, ya cinta. Maka tidak heran orang yang sedang Fall in love kelakuannya seperti (maaf) orang gila.
Kenapa Orang Bisa Dibutakan Karena Cinta?
Nah ini pertanyaan yang banyak dikemukakan orang waras, orang yang tidak sedang jatuh cinta. Padahal ketika mereka terjebak cinta, kelakuannya 11-12 dengan orang yang dicibir. Malah lebih parah tingkat kebutaannya.
Kemampuan membedakan baik dan buruknya sesuatu hilanh. Otak kiri mendadak tumpul dan mengalami gangguan serta berkurang fungsinya ketika sedang kasmaran.
Ketika otak kiri mengalami gangguan maka hasilnya bisa ditebak. Orang jadi egois, membabi buta. Karena perasaan lebih diutamakan maka yang terjadi adalah apa saja benar adanya. Saling memberi dan menerima apa saja dibenarkan meski bagi orang waras itu tidak pantas.
Kenapa Orang Bisa Dibutakan Karena Cinta?
Nah ini pertanyaan yang banyak dikemukakan orang waras, orang yang tidak sedang jatuh cinta. Padahal ketika mereka terjebak cinta, kelakuannya 11-12 dengan orang yang dicibir. Malah lebih parah tingkat kebutaannya.
Baca: Cinta Tak Harus MemisahkanLanjut... Menurut para ahli, ketika cinta merasuk jiwa, fungsi akal sehat serta logika seseorang berkurang. Ketika cinta orang lebih mengutamakan perasaan ketimbang logika. Otak kanannya lebih dominan dalam menentukan sikap ketimbang otak kiri yang lebih kritis dan menjunjung logika.
Credit http://wallpaperswide.com |
Ketika otak kiri mengalami gangguan maka hasilnya bisa ditebak. Orang jadi egois, membabi buta. Karena perasaan lebih diutamakan maka yang terjadi adalah apa saja benar adanya. Saling memberi dan menerima apa saja dibenarkan meski bagi orang waras itu tidak pantas.
Baca: Dia Bagaikan PelangiKebutaan seseorang juga ada tingkatannya. Usia dan kedewasaan memiliki pengaruh yang cukup besar. Ada juga kisah orang dewasa yang jatuh cinta namun tidak serampangan. Tidak membabi buta karena memang logikanya masih bisa berjalan. Tapi bisa ikut-ikutan buta kalau pasangannya masih labil. Untung dan rugilah intinya.
"Neng....
"Apa, Bang...?"
"Kenapa cinta itu membutakan?"
"Karena yang menerangi sudah punah, bang.."