BANG ANCIS - Namanya Superbank. Baru seumur jagung sebetulnya. Tapi gebrakannya sudah membuat banyak orang menoleh. Betapa tidak, bank digital ini baru saja mengumumkan kinerja kuartal ketiganya yang kinclong. Laba sebelum pajak tembus Rp80,9 miliar.
Ini bukan kaleng-kaleng. Pendapatan bunga bersihnya saja meroket 176 persen menjadi Rp1,1 triliun. Yang lebih mencengangkan, jumlah nasabahnya sudah lebih dari 5 juta orang sejak aplikasinya meluncur Juni 2024. Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk pemain baru.
| Gambar dari Pixabay |
Dari mana datangnya kekuatan ini? Tentu bukan sulap bukan sihir. Di belakang Superbank ada raksasa-raksasa teknologi. Sebut saja Grab, Emtek, hingga Singtel. Mereka tidak hanya menyuntik modal, tapi juga memberikan akses ke ekosistem yang sudah matang.
Di Balik Angka Fantastis
Pertumbuhan super cepat Superbank tentu ada resepnya. Mereka tidak berjalan sendirian di tengah rimba raya digital. Dukungan ekosistem menjadi kunci utama kesuksesan yang diraih dalam waktu singkat.
Kekuatan Ekosistem Digital
Integrasi yang mendalam dengan aplikasi Grab dan OVO menjadi nyawa bagi Superbank. Bayangkan, jutaan pengguna Grab dan OVO setiap hari disuguhi layanan perbankan yang mudah diakses. Ini adalah jalan tol yang tidak dimiliki semua bank digital. Transaksi harian pun terkerek naik lebih dari 40 persen dibanding kuartal sebelumnya.Inovasi yang Menggigit
Superbank tidak hanya menumpang nama besar. Mereka juga melahirkan produk yang menjawab kebutuhan pasar. Salah satunya "OVO Nabung by Superbank". Produk ini berhasil mendorong aktivitas transaksi sekaligus meningkatkan kepercayaan publik untuk menyimpan dana. Terbukti, total dana pihak ketiga mereka melonjak 203 persen menjadi Rp9,8 triliun.Langkah ke Lantai Bursa
Dengan kinerja seimpresif ini, wajar jika muncul pertanyaan selanjutnya. Kapan Superbank akan melantai di bursa? Isu ini berembus semakin kencang, meski manajemen masih terlihat malu-malu.
Sinyal Kuat yang Beredar
Rumor soal penawaran umum perdana atau IPO sebenarnya sudah lama terdengar. Kabar terbaru menyebutkan, prosesnya bisa dimulai akhir November dengan target pencatatan saham pada pertengahan Desember 2025. Bahkan, Superbank disebut-sebut telah menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana.Bungkam Seribu Bahasa
Meski rumor beredar liar, pihak Superbank masih memilih bungkam. Saat dikonfirmasi, juru bicara perusahaan enggan berkomentar dan menyebutnya sebagai spekulasi pasar. Mereka menyatakan fokus saat ini adalah menjaga kinerja dan terus berinovasi. Sebuah jawaban diplomatis yang justru membuat publik semakin penasaran.#Superbank #BankDigital #IPOSaham

