Mesin Gol Bernama Haaland: Gajinya Selangit, Hausnya Tak Pernah Habis, Namun Tetap Manusia Biasa yang Rentan Cedera

BANG ANCIS - Namanya Erling Haaland. Di usianya yang baru 25 tahun, ia sudah menjelma menjadi mesin gol yang menakutkan bagi pertahanan lawan. Setiap sentuhannya di kotak penalti seolah menjadi jaminan lahirnya sebuah gol.

Bagaimana tidak? Di Manchester City, ia digaji fantastis. Bayarannya mencapai £525.000 per minggu, atau setara dengan Rp 9,9 miliar. Sebuah angka yang cukup untuk membeli kemewahan dunia. Tapi Haaland bukan soal uang, ia hidup untuk mencetak gol.

Gambar Ilustrasi Artikel
Gambar dari Pixabay

Dahaga Sang Predator

Bagi Haaland, satu atau dua gol dalam satu pertandingan seolah tak pernah cukup. Ia selalu merasa bisa tampil lebih baik, selalu lapar akan gol-gol berikutnya. Bahkan setelah mencetak dua gol, ia masih mengkritik dirinya sendiri karena gagal di laga sebelumnya.

Mentalitas Juara

Inilah yang membedakan Haaland dengan pemain lainnya. Manajer City, Pep Guardiola, bahkan menyamakannya dengan legenda hidup seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Menurut Guardiola, Haaland tidak hanya dianugerahi bakat luar biasa, tetapi juga kerendahan hati dan keinginan untuk terus berkembang.

Tetaplah Manusia

Namun, di balik citranya sebagai "robot" pencetak gol, Haaland tetaplah manusia biasa. Tubuhnya tak terbuat dari baja. Ancaman cedera selalu mengintai setiap kali ia berlari mengejar bola di lapangan hijau.

Kerapuhan Sang Raksasa

Beberapa kali ia harus menepi karena cedera. Pergelangan kakinya pernah bermasalah, membuatnya harus absen di momen-momen krusial bagi tim. Ini menjadi pengingat, bahwa sehebat apa pun seorang atlet, ia tetap memiliki titik lemah. Ketergantungan City padanya menjadi begitu nyata saat ia tak bisa bermain.



#ErlingHaaland #ManchesterCity #SepakBola

Belanja Celana Boxer Cowok dan Cewek
LihatTutupKomentar
Cancel