Thanksgiving 2025: Di Balik Kalkun Murah, Badai Salju dan Rekor 81,8 Juta Orang Mudik di Amerika Serikat

BANG ANCIS - Amerika Serikat merayakan Thanksgiving tahun ini pada hari Kamis, 27 November, dengan suasana yang kontras. Di satu sisi, ada kelegaan di meja makan. Di sisi lain, ada perjuangan melawan alam untuk bisa berkumpul bersama keluarga.

Jutaan warga dihadapkan pada badai salju, sementara jutaan lainnya memecahkan rekor perjalanan liburan. Ini adalah potret Thanksgiving 2025: sebuah perayaan syukur yang penuh dengan drama dan kehangatan. Perayaan yang menunjukkan betapa kuatnya keinginan untuk pulang.

Gambar Ilustrasi Artikel
Gambar dari Pixabay

Drama di Balik Pesta Kalkun

Di tengah semangat liburan, ada dua cerita besar yang mewarnai perayaan tahun ini. Satu datang dari langit dalam bentuk salju tebal, yang lainnya datang dari peternakan dalam bentuk harga kalkun yang tak terduga. Keduanya memengaruhi jutaan keluarga Amerika.

Badai Salju dan Rekor Mudik

Jutaan penduduk di wilayah Upper Midwest dan Great Lakes mendapatkan "Thanksgiving putih" tahun ini. Badai musim dingin yang bergerak dari Dakota dan Minnesota membawa salju tebal, menyelimuti Wisconsin hingga Michigan dan diperkirakan akan meluas. Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri.

Meski begitu, semangat untuk berkumpul tak surut. AAA memproyeksikan rekor 81,8 juta orang akan melakukan perjalanan setidaknya 50 mil dari rumah. Angka ini menunjukkan peningkatan 1,6 juta pelancong dari tahun lalu, menjadikannya musim perjalanan Thanksgiving tersibuk yang pernah tercatat.

Ancaman Flu Burung yang Mereda

Sebelumnya, ada kekhawatiran harga kalkun akan melonjak akibat wabah flu burung yang menyerang peternakan. Jutaan unggas memang harus dimusnahkan, dan harga grosir sempat naik tajam. Namun, kejutan terjadi di tingkat ritel.

Banyak toko kelontong besar memilih untuk menanggung kenaikan biaya tersebut demi menarik pelanggan. Hasilnya, harga kalkun di tingkat konsumen justru lebih rendah dan terjangkau, memberikan kelegaan finansial bagi banyak keluarga di tengah inflasi.

Wajah Pesta dan Tradisi Amerika

Terlepas dari berbagai tantangan, semangat Thanksgiving tetap menyala terang di seluruh negeri. Dari parade ikonik di kota besar hingga momen-momen kecil di rumah, tradisi tetap menjadi jantung perayaan. Inilah wajah syukur Amerika.

Balon Raksasa di Langit Manhattan

Di New York City, Parade Hari Thanksgiving Macy's yang ke-99 tetap menjadi pusat perhatian. Sehari sebelumnya, warga sudah berkumpul di Upper West Side untuk menyaksikan perayaan tahunan inflasi balon. Balon-balon raksasa ikonik seperti Spider-Man dan Snoopy kembali mengudara.

Tahun ini, parade juga menampilkan lima karakter balon baru, termasuk Buzz Lightyear dan Mario. Puluhan kendaraan hias, marching band, dan artis menambah semarak pawai yang bergerak dari Central Park menuju Herald Square, ditonton oleh jutaan orang secara langsung maupun dari layar kaca.

Syukur di Tengah Ketidakpastian

Thanksgiving pada intinya adalah festival panen, sebuah momen untuk bersyukur atas makanan dan kelangsungan hidup. Makna itu terus berkembang menjadi perayaan untuk keluarga, teman, dan kebersamaan. Sebuah jeda untuk menikmati hidangan bersama dan merenungkan berkah.

Di tengah badai salju, kemacetan perjalanan, dan kecemasan ekonomi, semangat inilah yang menyatukan. Kemampuan untuk menemukan kebahagiaan dalam kalkun yang lebih murah dan kehangatan berkumpul bersama orang terkasih. Itulah esensi sejati dari Thanksgiving.



#Thanksgiving2025 #BadaiSaljuAS #LiburanAmerika

Belanja Celana Boxer Cowok dan Cewek
LihatTutupKomentar
Cancel