BANG ANCIS - Panggung dunia memanggil, dan anak muda itu menjawab. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terbang ke Johannesburg, Afrika Selatan, untuk memulai debutnya di forum global sekelas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Ini bukan sekadar perjalanan dinas biasa, melainkan sebuah ujian diplomasi penting di awal masa jabatannya.
Gibran mengemban tugas besar mewakili Presiden Prabowo Subianto. Presiden harus tinggal di tanah air karena sejumlah agenda domestik yang mendesak dan tidak bisa ditinggalkan. Meski begitu, komitmen Indonesia terhadap G20 dipastikan tetap kuat dan konsisten.
 |
| Foto FB @GibranRakabuming |
Panggung Baru, Misi Besar
Kehadiran Gibran di Johannesburg menjadi sorotan. Ia tidak hanya akan duduk manis di antara para pemimpin dunia, tetapi juga dijadwalkan menyampaikan pidato penting atas nama Presiden Prabowo. Ini adalah kesempatan untuk menegaskan posisi Indonesia dalam berbagai isu prioritas global.
Suara Indonesia untuk Dunia
Dalam forum yang akan berlangsung pada 22-23 November 2025 itu, Gibran akan menyuarakan pandangan Indonesia. Isu-isu seperti pemulihan ekonomi global, kerja sama internasional, dan reformasi tata kelola global akan menjadi fokus utama. Tentu, semua mata akan tertuju padanya, melihat bagaimana ia menerjemahkan visi besar "good neighbor policy" yang diusung Prabowo.
Maraton Diplomasi Bilateral
Selain forum utama, agenda Gibran juga padat dengan pertemuan bilateral. Ia dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin negara sahabat untuk menyampaikan pesan khusus dari Presiden Prabowo. Tujuannya jelas, yakni memperkuat hubungan dan kerja sama antarnegara di berbagai bidang.
Ujian di Tanah Afrika
KTT G20 kali ini menjadi panggung pembuktian bagi Gibran. Ini adalah keterlibatan multilateral tingkat tertinggi pertamanya sejak menjabat, sebuah tolok ukur kapasitasnya di kancah internasional. Dunia akan melihat, apakah wakil presiden termuda Indonesia ini mampu menjaga marwah bangsa.
Menjaga Momentum Ekonomi
Tiga sesi utama akan menjadi fokus pembahasan di KTT Johannesburg. Mulai dari ekonomi berkelanjutan, menghadapi isu perubahan iklim dan transisi energi, hingga pembahasan soal mineral kritis yang menjadi kepentingan strategis Indonesia. Kehadiran Gibran diharapkan dapat mengawal kepentingan nasional dalam isu-isu krusial tersebut.
Pesan dari Jakarta
Meski absen secara fisik, Presiden Prabowo tetap memantau jalannya KTT G20 dari Jakarta. Ia terus mengikuti perkembangan pembahasan dan memberikan arahan substantif untuk memastikan posisi Indonesia tetap efektif dalam perundingan. Ini menunjukkan sinergi yang kuat antara presiden dan wakilnya dalam menjalankan roda pemerintahan dan diplomasi.
