Bang Ancis Lifestyle

Layar Bioskop XXI Pensiun Jadi Tas, Kisah Baru Tertulis untuk Bantu Sesama, Bukan Lagi Sekadar Tempat Nonton

BANG ANCIS - Layar perak raksasa itu telah pensiun. Setelah ribuan kali memantulkan cahaya proyektor, menayangkan jutaan adegan film yang m...

BANGANCIS - Selembar uang biru Rp50 ribu di dompet seringkali terasa seperti ejekan. Ia cukup untuk membeli secangkir kopi mahal, tapi tera...

BANGANCIS - Pria di sudut kafe itu tampak tenang. Di tengah hiruk pikuk jam makan siang, tangannya sigap membuka tas selempang kecilnya. Bu...

BANG ANCIS - Tak ada yang menyangka malam itu akan menjadi miliknya. Di tengah nama-nama besar Phoenix Suns, justru Grayson Allen yang bers...

BANGANCIS - Asap rokok mengepul tipis di warung kopi pinggir jalan. Di hadapan Budi, dua brosur motor tergeletak lemas. Keduanya baru, kedu...

BANG ANCIS - Langit di Chapecó, Brasil, malam ini terasa berbeda. Ada ketegangan yang merayap di udara, bercampur dengan harapan yang membu...

BANG ANCIS - Kabar yang ditunggu jutaan pekerja akhirnya terjawab sudah. Harapan melihat notifikasi transferan Rp600 ribu di bulan November...

BANGANCIS - Sari menyebutnya 'roller coaster tanpa sabuk pengaman'. Awalnya, ia merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia....

BANG ANCIS - Angka satu bisa berarti banyak hal. Bisa berarti pemenang, permulaan, atau justru kesendirian. Pada tanggal 11 bulan 11, empat...

BANG ANCIS - Di tengah terik yang memanggang Lamongan, ada oase di lahan Pak Misto. Air mengalir deras, bukan dari saluran irigasi pemerint...