BANG ANCIS - Angka satu bisa berarti banyak hal. Bisa berarti pemenang, permulaan, atau justru kesendirian. Pada tanggal 11 bulan 11, empat angka satu berjajar, seolah merayakan individualitas. Dari sinilah sebuah perayaan unik lahir di Tiongkok, yang kini mendunia.
Semuanya berawal dari sebuah kampus di Nanjing pada tahun 1993. Sekelompok mahasiswa merasa perlu ada hari untuk merayakan status lajang mereka, sebagai tandingan Hari Valentine yang penuh pasangan. Mereka memilih 11 November, tanggal yang secara visual melambangkan orang-orang yang berdiri sendiri. Siapa sangka, perayaan "anti-romansa" ini bertransformasi menjadi festival belanja online terbesar di dunia.
| Gambar dari Pixabay |
Kontras di Balik Angka Sebelas
Di belahan dunia lain, tanggal yang sama menyimpan makna yang jauh dari keriuhan diskon dan perayaan kesendirian. Suasananya lebih khidmat, penuh perenungan dan rasa hormat yang mendalam.
Gema Hening dari Medan Perang
Tepat pada jam 11, di hari ke-11, bulan ke-11 tahun 1918, suara senjata di Eropa akhirnya terdiam. Gencatan senjata yang mengakhiri Perang Dunia I ditandatangani, membawa kelegaan bagi jutaan orang. Peristiwa bersejarah ini kini dikenang sebagai Armistice Day, Remembrance Day, atau Veterans Day di banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Ini adalah hari untuk menundukkan kepala, mengenang mereka yang gugur di medan perang demi perdamaian.
Semangat Membangun Negeri
Sementara dunia mengenang perang dan merayakan status lajang, Indonesia punya cara sendiri memaknai 11 November. Di tanah air, tanggal ini didedikasikan sebagai Hari Bangunan Indonesia. Sebuah apresiasi bagi para pekerja di industri konstruksi dan arsitektur yang tak kenal lelah membangun infrastruktur negeri. Dari jembatan hingga gedung pencakar langit, semua adalah simbol kerja keras dan kemajuan bangsa.
Dari Kesendirian Menuju Kebersamaan
Tanggal 11 November adalah cermin dari berbagai sisi kemanusiaan. Ada perayaan individualitas yang berubah menjadi ajang konsumerisme global, namun ada pula ingatan kolektif akan pengorbanan demi perdamaian.
Makna Lain di Berbagai Negara
Di Angola dan Polandia, 11 November adalah pekik kemerdekaan yang diraih dengan perjuangan panjang. Bagi anak-anak yatim piatu di seluruh dunia, ini adalah momen untuk meningkatkan kesadaran melalui Hari Yatim Piatu Sedunia. Tanggal yang sama, namun dengan narasi dan emosi yang berbeda-beda di setiap sudut bumi.
Refleksi di Satu Tanggal
Empat angka "1" yang tadinya hanya simbol kesendirian bagi sekelompok mahasiswa, ternyata memiliki gema yang jauh lebih luas. Ia mengingatkan kita pada jeda sunyi setelah perang, pada kokohnya bangunan yang menyatukan masyarakat, dan pada perjuangan sebuah bangsa untuk merdeka. Sebuah pengingat bahwa dalam satu hari, bisa tersimpan begitu banyak cerita tentang kehilangan, perayaan, dan harapan.
#HariJomblo #11November #SejarahDunia

