Layar Bioskop XXI Pensiun Jadi Tas, Kisah Baru Tertulis untuk Bantu Sesama, Bukan Lagi Sekadar Tempat Nonton

BANG ANCIS - Layar perak raksasa itu telah pensiun. Setelah ribuan kali memantulkan cahaya proyektor, menayangkan jutaan adegan film yang mengaduk tawa dan air mata, tugasnya di dalam bioskop telah usai. Namun, kisahnya ternyata belum berakhir.

Di tangan orang-orang kreatif di Cinema XXI, layar bekas itu tidak menjadi sampah. Ia bertransformasi, memulai hidup baru yang tak kalah mulia. Gulungan layar yang tadinya tergantung bisu di dalam studio, kini dipotong, dijahit, dan dibentuk menjadi sesuatu yang lain: tas edisi terbatas.

Gambar Ilustrasi Artikel
Gambar dari Pixabay

Inisiatif ini bukan sekadar soal daur ulang. Ini adalah cara baru menuturkan cerita, sebuah epilog tak terduga dari layar yang telah menjadi saksi bisu kebahagiaan jutaan penonton. Sebuah langkah kecil yang membawa dampak besar.

Babak Baru Sang Layar Perak

Layar yang dulunya menjadi medium para sineas bercerita, kini punya narasi baru. Narasi tentang keberlanjutan dan kepedulian sosial yang nyata.

Dari Studio ke Pundak Anda

Program bernama XXI Screen Bag ini menyulap bahan layar bioskop menjadi tas ramah lingkungan yang unik. Setiap tas membawa jejak cerita film-film yang pernah ditayangkan, menjadikannya koleksi yang istimewa. Ini adalah bukti bahwa kreativitas bisa mengubah barang tak terpakai menjadi produk bernilai.

Inisiatif ini merupakan bagian dari langkah keberlanjutan yang lebih besar oleh Cinema XXI. Sebelumnya, mereka juga telah mengubah ribuan lembar cover kursi bioskop menjadi bantal serbaguna dan mengolah minyak jelantah menjadi bahan baku biofuel. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen nyata, bukan sekadar citra.

Cerita yang Memberi Harapan

Lebih dari sekadar produk fesyen, hasil penjualan tas ini punya tujuan mulia. Seluruhnya akan didonasikan untuk program pemberdayaan penyintas perdagangan orang. Artinya, setiap pembelian tas turut menuliskan babak baru yang penuh harapan bagi mereka yang membutuhkan.

Layar yang tadinya hanya menyajikan cerita fiksi, kini benar-benar mengubah kehidupan nyata. Cinema XXI melibatkan komunitas dan pelaku usaha lokal dalam setiap programnya, memastikan kontribusi sosial mereka terasa langsung oleh masyarakat. Ini adalah sentuhan humanis yang patut diapresiasi.

Bukan Sekadar Untung Rugi

Di tengah kesibukan memutar film-film box office dan meraih laba, langkah seperti ini menjadi oase. Sebuah pengingat bahwa bisnis bisa berjalan seiring dengan nurani.

Inovasi Tiada Henti

Sejak melahirkan m.tix pada 2006 untuk pemesanan tiket via seluler hingga menghadirkan teknologi IMAX dan Dolby Atmos, inovasi sudah menjadi DNA perusahaan ini. Transformasi layar bekas menjadi tas adalah inovasi di bidang yang berbeda, yakni inovasi sosial. Sebuah terobosan yang tak kalah penting dari teknologi tontonan.

Apalagi di era digital, di mana penonton bisa mendapatkan hiburan dari genggaman tangan, pengalaman datang ke bioskop harus lebih dari sekadar menonton. Harus ada nilai lebih, ada cerita, dan ada kebanggaan menjadi bagian dari sebuah komunitas yang peduli.

Menonton Sambil Berbuat Baik

Program ini secara tidak langsung mengajak penonton menjadi bagian dari gerakan kebaikan. Dengan membeli merchandise unik ini, penonton tidak hanya membawa pulang kenang-kenangan, tetapi juga ikut berkontribusi pada perubahan sosial. Sebuah pengalaman yang tak akan didapatkan dari menonton di rumah.

Pada akhirnya, layar bioskop itu tetap bercerita. Hanya saja, mediumnya kini berbeda dan penontonnya pun bisa ikut menjadi bagian dari akhir cerita yang bahagia. Sebuah cerita tentang bagaimana layar yang pensiun justru menemukan tujuan barunya yang paling gemilang.



#CinemaXXI #Keberlanjutan #TanggungJawabSosial

Belanja Celana Boxer Cowok dan Cewek
LihatTutupKomentar
Cancel