Indonesia Raja Kakao Dunia

Indonesia Raja Kakao Dunia - Kebutuhan akan cokelat oleh negara-negara barat semakin besar dari tahun ke tahun. Sementara ketersediaan bahan baku atau lebih tepatnya kualitas bahan baku yang mereka peroleh semakin menurun. Hal ini selain disebabkan oleh SDM para petaninya juga mungkin dukungan dari pemerintah masih sangat minim. Padahal, Indonesia termasuk salah satu negara pengekspor biji kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.
Pelatihan Cocoa Trainer di Maumere
Meski berada pada urutan ke 3, namun kualitas biji kakao yang kita ekspor masih sangat rendah kualitasnya. Memang sudah ada program pemerintah khusus untuk revitalisasi kakao yang anggarannya mencapai Rp 1,4 triliun per tahunnya. Sayang sekali program ini sepertinya tidak berjalan lancar lantaran terkendala masalah pengadaan bibit, pupuk, serta teknik terbaik budidaya tanaman kakao, dll. SDM (bukan Sangat Dalam Masuknya, ya) para petaninya pun masih sangat kurang karena selama ini hanya bisa menanam setelah itu menunggu hasil tanpa adanya perlakuan khusus sehingga kualitas biji, sekali lagi biji kakao kita bukannya semakin meningkat, melainkan menurun.

Mengingat tingginya permintaan biji kakao dari Eropa dan juga dalam rangka mewujudkan cita-cita pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia Raja Kakao Dunia, saat ini beberapa perusahaan besar di dunia seperti BT Cocoa, Barry Callebaut, Cargill, Ecom, JB Cocoa, Mars, Mondelēz International dan Nestlé sepakat menginvestasikan modal dengan membuat satu program yakni Kakao Lestari yang langsung menyentuh para petani kakao di Indonesia.

Mereka juga menggandeng lembaga-lembaga seperti SwissContact, MCA dan Veco Indonesia yang sudah cukup lama malang melintang di Indonesia sebagai partnernya. Tujuan program ini adalah selain untuk mensejahterakan petani, melestarikan tanaman kakao, meningkatkan mutu biji kakao juga sebagai sebuah cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang sudah semakin parah akhir-akhir ini.

Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah serta NTT (Sumba Barat Daya, Ende, Sikka & Flores Timur) merupakan daerah sasaran utama dari program ini. Jadi, selama kurang lebih 3-4 tahun ke depan, 60.000 petani kakao di Indonesia bakal dibina dan diajarkan tata cara budidaya tanaman kakao yang baik sehingga bisa menghasilkan mutu yang terbaik.

Budidaya yang dimaksudkan di atas misalnya pola tanam kakao, pembibitan kakao, pemilihan clone kakao yang unggul, perawatan, pemupukan dan masih banyak lagi yang mana tentu saja dengan teknik-teknik modern yang sudah teruji.
salah satu clone unggu dari tanaman kakao
Nah, agar proyek ini bisa berjalan, dari setiap daerah sasaran dipilih beberapa lembaga baik itu LSM maupun Koperasi yang nantinya akan menjadi perpanjangan tangan dari lembaga-lembaga dunia di atas dalam mewujudkan program Kakao Lestari ini.

Untuk wilayah lain, program ini sudah berjalan sejak setahun yang lalu, namun untuk provinsi NTT baru saja dimulai bulan Januari kemarin yang mana saya sendiri menjadi salah satu ujung tombaknya. Untuk sementara kegiatannya masih seputar pendataan petani kakao serta pelatihan bagi kami yang akan menjadi pion-pion di lapangan.

Okey, sudah terlalu panjang ternyata. Akhir kata saya hanya mohon dukungan teman-teman semua agar program ini bisa sukses demi tercapainya tujuan di atas, Indonesia Raja Kakao Dunia...

Merdekaaa...!!!
Belanja Celana Boxer Cowok dan Cewek
LihatTutupKomentar
Cancel